Minggu, 01 Juni 2014

Makalah Hadits Dakwah Surga dan Neraka


MAKALAH HADITS DAKWAH II
SURGA DAN NERAKA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadits Dakwah
Dosen Pengampu : Eko Setiawan, M. Kom. I




STAIN Colour.jpg



Disusun Oleh
NAMA                   : FERDI HARTANTO
NPM                : 1290936

Semester 4
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
TAHUN 2014 / 2015
                                                      
                             
KATA PENGANTAR


Bismillahhirrahmanirrahim
Puji syukur kahadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan karunia, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.
Shalawat dan salam semoga tetap mengalir deras pada pejuang kita yang namanya populer dan berkibar diseluruh dunia yakni Nabi besar Muhammad Saw. Yang mana dengan perjuangan beliau kita dapat berada dalam cahaya Islam dan Iman.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, sehingga penulis makalah ini sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan dalam penulisan makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis berdo’a semoga makalah ini akan membawa manfaat pada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.



Metro,  April 2014


Penyusun







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................   i
KATA PENGANTAR..................................................................................   ii
DAFTAR ISI................................................................................................   iii
BAB I      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah...................................................................................  1
B.     Rumasan Masalah............................................................................................  1
BAB II    PEMBAHASAN
A.    Pengertian Surga dan Neraka...........................................................................  2
B.     Macam-macam Nama Surga dan Neraka Menurut Al-Qura’an........................   3
C.     Hadits yang Berkaitan dengan Surga dan Neraka.............................................  11
BAB III  PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................................  13
B.     Saran...............................................................................................................  13
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam bahasa Arab surga disebut Al-Jannah atau Al-Hadiqah Zatussysyajar yang artinya kebun atau taman yang terdiri dari berbagai macam pepohonan. Surga merupakan suatu tempat yang bersisi berbagai macam kenikmatan dan kelezatan yang luar biasa. Adapun Neraka dalam bahasa arab disebut dengan Al-Nar yang artinya api yang menyala. Oleh sebab itu neraka dipahami sebagai tempat yang berisi berbagai macam azab dan siksaan serta balasan bagi orang yang berbuat dosa.
Dalam Al-quran terdapat tujuh macam nama surga yang mempunyai karakteristik dan keistimewaan masing-masing. Nama Surga itu adalah Surga Firdaus, Surga Adn, Surga Na’im, Surga Ma’wa, Surga Darussalam, Surga Darul Muqamah, dan Surga Al-Maqamni Amin. Adapun nama neraka yang terkandung didalam Alquran terdapat delapan nama yaitu: Neraka Jahannam, Neraka Jahim, Neraka Hawiyah, Neraka Weil, Neraka Ladza, Neraka Saqar, Neraka Al-Huthamah. Neraka ini mempunyai siksaan yang berbeda-beda sesuai karakteristikya, yang ditujukan untuk orang-orang yang berbuat dosa dan melanggar aturan Allah SWT.
Hanya amal shaleh dan ketaqwaan kepada Allah SWT yang bisa membawa manusia masuk kedalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Namun jika terpengaruh oleh nafsunya sendiri, manusia akan terjerumus kedalam neraka yang penuh dengan siksaan yang pedih.
B.   Rumusan Masalah
      Ditinjau dari latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah yaitu apa definisi surga dan neraka itu serta macam-macamnya dan hadits yang berkaitan dengan surga dan neraka?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Surga Dan Neraka
Dalam bahasa Arab surga disebut Al-Jannah atau Al-Hadiqah Zatussysyajar yang artinya kebun atau taman yang terdiri, dalam, dari berbagai macam pepohonan. Dari pengertian tersebut surga merupakan suatu tempat yang bersisi berbagai macam kenikmatan dan kelezatan yang luar biasa.[1]
Kenikmatan dan kelezatan surga tersebut digambarkan oleh Allah dalam hadits Qudsi berikut: “Abu Hurairah: Aku (Allah) telah menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh suatu balasan (surga) yang belum pernah terlihat mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati.” (H.R. Al-Bukhari)
Adapun Neraka dalam bahasa arab disebut dengan Al-Nar yang artinya api yang menyala. Oleh sebab itu neraka dipahami sebagai tempat yang berisi berbagai macam azab dan siksaan serta balasan bagi orang yang berbuat dosa atau kesalahan. Selain itu neraka disebut juga dengan makanun al-azab (tempat untuk berlakunya siksaan).[2]
Dalam Al-Qur’an pengertian An-Nar yang tertuang dalam surat Al-Ghasiyah ayat 1-7, yang artinya:”Sudah datangkah kepadamu berita tentang hari pembalasan. Bnayak muka pada hari itu tunduk terhina. Bekerja keras lagi kepayahan. Memasuki api yang sangat panas (neraka). Diberi minum dengan air dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri. Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”
 Dalam penjelasan ayat tersebut bahwa An-Nar atau Neraka adalah api yang menyala dan sangat panas didalamnya para penghuninya diberi air minum yang bersumber dari sumber yang sangat panas. Jika meminumnya akan bertambah dahaga. Dan makanan yang diperoleh berasal dari pohon yang berduri yang apabila memakannya tidaak menggemukan dan akan bertambah lapar.
B.     Macam-Macam Nama Surga Dan Neraka Menurut Al-Quran
1)      Macam-macam Nama Surga
a.       Surga Firdaus
Disebut dalam surat Al-Kahfi ayat 107-108:
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal didalamnya, mereka tidak ingin berpindah darinya”.
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa syarat untuk masuk kedalam surga firdaus adalah orang-orang yang semasa hidupnya didunia mempunyai keimanan yang kuat dan tidak tergoda oleh kenikmatan dunia atau nafsu dunia. Orang-orang tersebut juga sewaktu hidup didunia mengerjakan amal shaleh.
Rasulullah bersabda:”Sesungguhnya didalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika keadaannya baik, maka baiklah seluruh jasad. Jika rusak, maka rusaklah seluruh badan. Ingatlah, dia ltu adalah hati.” (HR. Bukhari dari An Nu’man bin Basyir).[3]
Dalam hadits tersebut dijelaskan, untuk mendapatkan keimanan yang teguh dan dapat melakukan amal shaleh memerlukan hati yang bersih, yang tidak kotor oleh penyakit hati seperti iri, dingki, finah, dan lain-lain.
Surga Firdaus merupakan suatu tempat yang sangat indah dan keadaan para penghuninya sangat bahagia mereka tidak ingin keluar dari surga Firdaus, mereka kekal atau abadi didalamnya.
b.      Surga Adn
Disebut dalam surat Al-Kahfi ayat  30-31:
Artinya:”Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal shaleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan yang baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai dibawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutra halus sutra tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar diatas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah”.
Dalam ayat tersebut hanya orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan mengerjakan Amal Shaleh ketika didunia. Ciri-ciri orang yang beriman dan beramal shaleh dijelaskan dalam hadits Rasulullah berikut: “Islam didirikan atas lima sendi. Bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan Zakat, haji ke Baitullah, dan berpuasa dibulan Ramadhan.” (HR. Muslim).
Diantara amalan tersebut adalah Shalat. Shalat bersifat Vertikal saja yaitu hubungan antara manusia dengan Allah sedangkan mengeluarkan Zakat memiliki hubungan Vertikal dan Horizontal. Hubngan Vertikal yaitu hubungan antara manusia dengan Allah dan juga hubungan antara manusia dengan sesamanya.[4]
    Karakteristik Surga Adn dalam ayat tersebut adalah terdapat mengalir sungai-sungai dibawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutra halus sutra tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar diatas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.
c.       Surga Na’im
Disebut dalam surat Luqman (31) ayat 8-9:
Artinya:”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shaleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan, kekal mereka didalamnya; sebagai janji Allah yang benar dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Karakteristik surga Na’im berdasarkan ayat tersebut diatas ialah Surga yang penuh kenikmatan baik secara rohani maupun jasmani. Banyak sekali yang didapat dari surga tersebut mulai dari makanan, minuman, tempat, bahkan istri-istri yang cantik laksana bidadari. Hal yang lain adalah penghuni surga Na’im adalah mereka kekal didalam surga tersebut, mereka bahagia selamanya.
d.      Surga Ma’wa 
Disebut dalam surat Al-Sajdah (32) ayat 19:
Artinya:”Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan”.
Dari penjelasan ayat tersebut adalah orang yang akan memasuki surga tersebut yaitu orang-orang yang beriman dan beramal shaleh.
e.       Surga Darussalam
Disebut dalam surat Yunus (10) ayat 25
Artinya:”Allah menyeru (manusia) kedarussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus”.
Dalam ayat tersebut Allah menyeru atau memerintahkan manusia untuk masuk kesurga. Namun manusia yang lupa dan terpesona oleh kehidupan dunia melupakan akan tempat yang telah disediakan oleh Allah untuk kaum yang bertaqwa.
Dalam buku Risalah menujuh Jannah Ihsan tandjung mengatakan bahwa:”Dalam kenyataan sehari-hari tidak sedikit manusia yang justru sangat serius dengan kehidupan dunia ini sambil memandang kehidupan akhirat dengan derita neraka dan nikmat surganya. Justru sebagi senda gurau dan main-main. Manusia sedemikian seriusnya ingin mraih kenikmatan dan keberhasilan dunia seolah itu semua merupakan kenikmatan dan keberhasilan final dan hakiki. Mereka berusaha sekuat mungkin menghindar dari kegagalan dan penderitaan dunia seolah itulah kegagalan dan penderitaan sejati.”[5]
f.       Surga Darul Muqamah
Disebut dalam surat Fathir (35) ayat 34-35
Artinya:”Dan mereka berkata:”segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya, di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”.
Dalam penjelasan ayat tersebut orang-orang yang  akan memasuki Surga Darul Muqamah ialah orang-orang yang selalu mensyukuri nikmat Allah dan mau bertobat atas segala kesalahan yang ia perbuat. Dan selalu berdoa agar Allah mau mengampuni dosa yang telah diperbuat.
Dalam surat Fatir ayat 34-35 diatas menyebutkan bahwa karakteristik surga Darul Muqammah adalah para penghuni surga tersebut tidak merasa lemah dan lesu, tidak seperti halnya didunia yang akan merasa capek, sedih, dan lain-lain. Surga tersebut merupakan karunia dari Allah SWT untuk orang yang sering bertaubat dan mensyukuri Ni’mat dari Allah SWT
g.      Surga Al-Maqamni Amin
Disebut dalam surat Ad-Dukhan (44) ayat 51
Artinya:”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman”.
Dari penjelasan ayat tersebut diatas bahwa yang akan menghuni Surga Al-Maqamni Amin Ialah orang-orang yang bertaqwa. Siapakah orang-orang yang bertaqwa itu. Menurut Syekh Nazar Abadzi seorang ulama sufi yang terkenal mendefinisika taqwa. Takwa menurutnya adalah seorang hamba yang tidak takut kepada apapun kecuali hanya kepada Allah SWT. Barangkali yang dimaksudkan oleh Nashr bukanlah seperti orang yang takut kepada binatang buas. Takut terhadap binatang buas, memiliki kecenderungan untuk menjauhi dan menghindari. Namun takut dalam kaitannya takwa justru seseorang semakin berusaha mendekat.[6] Jadi orang-orang yang bertakwa itu adalah orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT yang tentunya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.
2)      Macam-macam Nama Neraka
a.       Neraka Jahannam
Disebut dalam surat At-Taubah (9) ayat 63:
Artinya:”Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya neraka Jahannamlah baginya, kekal mereka didalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar”.
Dalam ayat tersebut adalah dijelaskan bahwa yang akan menghuni Neraka Jahannam adalah orang-orang yang munafik dan orang-orang yang selalu menentang Allah dan Rasul-Nya (kafir).
b.      Neraka Jahim
Disebut dalam surat Ad-Dukhan (44) ayat 56
Artinya:”Mereka tidak akan merasakan mati didalamnya, kecuali mati didunia, dan Allah memelihara mereka dari azab neraka.”
Dalam ayat tersebut tidak dijelaskan secara terperinci apa itu Neraka jahim. Namun neraka jahim tersebut diperuntukan untuk orang-orang yang berbuat jelek atau sis-sia. Mereka tidak berbuat amal shaleh, karenanya mereka dijebloskan kedalam neraka jahim.
c.       Neraka Hawiyah
Disebut dalam surat Al-Qariah (101) ayat 8-11
Artinya:”Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya. Maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.”
Dari ayat tersebut bahwa yang akan masuk neraka Hawiyyah adalah orang-orang yang semasa hidup didunianya melakukan kebaikan, akan tetapi kebaikannya tersebut kalah berat timbangannya dengan keburukan atau dosa yang ia perbuat pula. Allah merupakan Dzat yang Maha Adil. Setiap amal yang kita perbuat baik itu kebaikan maupun keburukan akan diberikan balasan walaupun sekecil apapun amal kita.
Sama halnya dengan neraka yang lain, neraka Hawiyyah adalah tempat dimana terdapat api yang menyala dan sangat panas. Neraka ini adalah tempat dimana dosa-dosa dibersihkan dengan balasan yang setimpal. 
d.      Neraka Weil
Disebut dalam surat Al-Muthaffifin ayat (83) ayat 1-3
Artinya:”Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.”
Dalam penjelasan ayat tersebut orang-orang yang akan menghuni neraka weil ialah mereka yang sewaktu didunianya selalu bersikap curang, terutama dalam hal perdagangan. Mereka selalu meminta takaran atau jumlah timbangannya di tambah atau dipenuhi ketika mereka membeli atau mendapat sesuatu. Mereka juga mengurangi timbangan atau jumlah ketika mereka menakar timbangan untuk orang lain dalam perdagangannya.
e.       Neraka Ladza
Disebut dalam surat Al-Ma’an (70) ayat 15-18
Artinya:”Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama). Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.”
Neraka Ladza adalah neraka yang diperuntukan untuk-orang-orang yang semasa hidup didunianya selalu menumpuk harta tidak pernah berzakat, mereka selalu sibuk dengan hartanya. Hartanya tersebut digunakan tidak untuk berbuat kebaikan melainkan untuk berbuat keburukan atau digunakan untuk hal yang sia sia.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi. Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Saya diberitahu Rasulullah, bahwa pada hari kiamat nanti Allah akan turun menemui para hamba-NYA untuk mengadili mereka. Semua orang pada saat itu duduk bertekuk lutut. Maka orang-orang yang pertama kali dipanggil ialah Hafid/qari Al-Quran, orang yang terbunuh dalam perang Fisabilillah, dan orang yang banyak hartanya. Kemudian Allah bertanya kepada Qaari: “Apakah Aku tidak mengajarkan kepada kamu tentang kitab yang Ku-turunkan kepada Rasul-Ku?” Qari menjawab: “Betul, wahai Tuhanku”. Allah bertanya lagi: “Lalu apakah engkau sudah mengamalkan dari hal-hal yang sudah engkau ketahui itu?”. Qari tadi menjawab: “Saya membaca Al-Quran siang dan malam”. Allah menyanggah: “Bohong, engkau”. Para Malaikat juga menimpali, “Bohong, engkau”. Lalu Allah berfirman kepadanya: “Engkau membaca Al-Quran hanya karena ingin disebut sebagai qari, dan sebutan itu telah engkau peroleh”.
Kemudian orang yang banyak hartanya dipanggil kehadapan Allah, Allah bertanya: “Tidakkah Aku telah memberikan rezeki yang banyak kepadamu, sehingga engkau tak kubiarkan mencari bantuan dari orang lain?” Orang kaya tadi menjawab: “Betul wahai Tuhanku.” Allah bertanya lagi:”Lalu apa yang sudah engkau lakukan dari harta yang telah Ku-berikan kepadamu itu?” Orang kaya tadi menjawab:”Saya telah menggunakan harta itu untuk bersilaturrahmi, menyumbang, dan bersedekah”. Allah menyanggah:”Bohong, engkau”. Para Malaika juga menimpali:”Bohong, engkau”. Lalu Allah berfirman:”Engkau melakukan hal itu hanya karena ingin  disebut sebagai dermawan dan sebutan itu telah engkau peroleh”.[7]
Dari hadits tersebut orang yang menumpuk harta tersebut walaupun bersedkah atau menyumbang dia melakukannya bukan karena Allah SWT, akan tetapi supaya dipuji dan disebut dermawan. Hartanya tersebut tidak mempunyai arti apa-apa buat orang tersebut. Karakteristik Neraka Ladza berdasarkan ayat tersebut diatas adalah siksaannya sangat perih apabila manusia dimasukan kedalamnya maka yang terjadi tubuh mereka akan rusak seketika, kulit kepalanya akan terkelupas sampai keubun-ubun.
f.       Neraka Sa’ir
Disebut dalam surat Al-Mulk (67) ayat 5
Artinya:”Sesungguhnya kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.”
Dalam ayat tersebut Neraka Sa’ir diartikan sebagai neraka yang menyala-nyala. Yang tentunya Neraka tersebut diperuntukan bagi orang-orang yang berbuat dosa dan sedikit sekali melakukan amal yang baik.
g.      Neraka Saqar
Disebut dalam surat Al-Mudatsir (74) ayat 26-30
Artinya:”Aku akan memasukkannya kedalam (neraka) Sagar.Tahukah kamu apakah (neraka) sagar itu? Sagar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Sagar) adalah pembakar kulit manusia. Dan diatasnya ada Sembilan belas (Malaikat Penjaga).”
Dalam ayat tersebut bahwa yang dinamakan neraka Sagar  adalah Neraka yang amat pedih dimana apinya bisa membakar kulit. Diatas Neraka tersebut terdapat Malaikat penjaga yang selalu mengawasi para penghuni neraka tersebut, sehingga para penghuninya tidak dapat keluar atau lolos dari Neraka tersebut.
h.      Neraka Al-Huthamah
Disebut dalam surat Al-Humazah (104) ayat 4-9
Artinya:”Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan kedalam Huthamah. Dan tahukah kamu Huthamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai kehati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) dikat pada tiang-tiang yang panjang.”
Dari penjelasan ayat diatas bahwa yang disebut dengan neraka Al-Huthamah adalah api yang menyala-nyala , panasnya api tesebut membakar sampai kehati manusia. Neraka tersebut disediakan untuk orang yang dalam masa hidupnya didunia selalu mengumpat yang selalu mengumpulkan  hartanya, mereka selalu menghitung-hitungnya seakan-akan bahwa harta yang merka dapat dari dirinya sendiri padahal datang dari Allah SWT atas rizki-NYA yang diberikan.
Mereka tidak mau kehilangan hartanya walaupun sedikit mereka selalu pelit atau kikir bahkan kepada dirinya sendiri. Mereka merasa bahwa hartanya dapat melindungi dirinya padahal tidak. Mereka juga idak mau membelanjakan hartanya dijalan Allah. Oleh karena itu Allah menjebloskan orang tersebut kedalam Neraka Huthamah.




C.    Hadits yang Berkaitan dengan Surga dan Neraka
1)      Penghuni Surga atau Neraka




Artinya: “Jika Allah menciptakan manusia untuk penghuni surga, Dia memudahkanya dengan amal ahli surga sampai orang itu mati berada dalam amal perbuatan ahli surga, yang akhirnya berkat amal itu pua ia masuk surga. Jika Allah menciptakan manusia untuk penghuni neraka, Dia memudahkanya dengan amal ahli neraka sampai orang itu mati berada dalam amal perbuatan ahli neraka, yang akhirnya karena amal itu pula ia masuk neraka.”
Diriwayatkan oleh : Ad Dhiya dalam “Al Mukhtarah” dari Umar bin Al-Khathab
·         Sababul Wurud
Kata Umar : “Aku telah mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menciptakan Adam kemudian Dia mengusap punggungnya agar keluar daripadanya keturunan. Dia berfirman : “Aku telah menciptakan mereka calon penghuni surga dengan amal ahli surga yang akan mereka kerjakan”. Kemudian Dia mengusap punggung Adam kembali agar keluar daripadanya keturunannya. Allah berfirman : “Aku telah menciptakan mereka calon penghuni neraka dengan amal ahli neraka yang akan mereka kerjakan”. Salah seorang sahabat bertanya : “Amal bagaimana ya Rasulullah?”. Kata beliau : “Jika Allah menciptakan manusia untuk penghuni surga . . . . . . . . . dan seterusnya.
Keterangan :
Setiap orang yang akan dimudahkan dengan sesuatu, ia diciptakan Allah sesuai dengan kemduahan yang akan diberikan kepadanya. Allah pencipta segala sesuatu. Dia mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh manusia dan mengetahui apa yang akan diperolehnya. Barangsiapa yang nantinya berhak memiliki surga, ia akan dipermudah menuju kesana yakni dengan amal perbuatan yang ia ekuni sampai ia mati. Barangsiapa yang nantinya akan menghuni neraka maka ia akan dipermudah melakukan perbuatan-perbuatan yang menjurus kesana.
2)      Kunci Surga



Artinya :
“Beritahukan kepada mereka bahwa kunci surga adalah kalimah tauhid LAA ILAAHA ILLALLAAH (tidak ada Tuhan kecuali Allah). Bahwa kalimat itu membakar segala sesuatu hingga berakhir kepada Allah, tidk ada yang dapat menhalanginya. Maka barangsiapa datang pada hari kiamat dengan ikhlas, kalimat itu mengalahkan semua dosa.”
Diriwayatkan oleh : Ad Dailami dari Ubaid bin Shakhar bin Ladzan.
·         Sababul Wurud
Kata Ubaid bin Shakhar, Rasulullah telah bersabda kepada kepada kepada Mu’adz : “Hai Mu’adz, engkau telah menemui para ahlul kitab dan mereka tealh bertanya keapdamu tentang kunci surga. Beriahukan kepada mereka bahwa pintu surga ialah kalimat Laa ilaaha illallaah . . . . . . . . dan seterusnya”.
Keterangan
Kalimat Tauhid Laa ilaaha illallah yang diucapkan dengan ikhlas dibenarkan oleh hati dan diamalkan dengan sebenar-benarnya akan lebih berat dari semua dosa.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Surga merupakan suatu tempat yang bersisi berbagai macam kenikmatan dan kelezatan yang luar biasa. Sebaliknya, neraka yaitu suatu tempat yang berisi berbagai macam azab dan siksaan serta balasan bagi orang yang berbuat dosa atau kesalahan.
Orang-orang yang masuk kedalam surga disebut Ahl Al-Jannah (ahli surga) mereka sangat bahagia didalam sana. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk bisa masuk kedalam surga adalah harus mempunyai iman yang kuat dan mengerjakan amal shaleh sesuai dengan yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW melalui hadist-nya dan amal perbuatannya.
Kenikmatan yang dirasakan oleh para penghuninya bersifat kekal tidak pernah habis dan banyaknya tidak terhitung. Namun dari semua kenikmatan tersebut, nikmat yang paling tinggi adalah bertemu dengan Allah SWT.
B.     Saran
Demikianlah makalah ini kami sampaikan. Kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua.







DAFTAR PUSTAKA

Al-Quranul Karim
Ali Nadwi, Abul Hasa. 2006. Kembali Ke Pangkuan Islam. Jakarta: Fadlindo
Al-Ghazali, Muhammad.1991. Al-Quran Kitab Zaman Kita. Bandung:Mizan Pustaka
Ar-Rummi, Ibnu Jabr.2006.Mendaki Tangga Ma’rifat. Jakarta: Mitrapress
Djuned, Daniel. 2011. Antropologi Al-Quran. Jakarta: Erlangga
H. A Hafizh Dasuki. 1993. Ensklopedi Islam. Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hove
Hamka, Rusjdi. 1986. Etos Iman, Ilmu, dan Amal. Jakarta: Pustaka Panjimas
Kamil, Mustofa. Kedhsyatan Dzikir: Mengagungkan asma Allah agar selamat Dunia Akhirat. Bandung: Media Hidayah Publisher
Mubarak, Islam Saiful. 2005. Kumpulan Doa-Doa Raulullah. Bandung: Syaamil Cipta Media
Ridwan, Muhammad. 2005. Semakin Bahagia & Kaya dengan Zakat. Bandung: Ikhtiar Publishing
Ruchdiat, Ricky, dan Ridwan Muhammad.2005. Agar Ikhtiar Tidak Si-sia. Bandung: Ikhtiar Publishing.
Tandjung, Ihsan. 2009. Risalah Menuju Jannah. Depok. Lingkar Pena Kreativa
 




1 H.A Hafizh Dasuki. Ensklopedi Islam.(Jakarta:Ikhtiar Baru Van Hove,1993).hlm.319
2 H.A Hafizh Dasuki. Ensklopedi Islam.(Jakarta:Ikhtiar Baru Van Hove,1993).hlm.25
3 Ibnu Jabr ar-Rummi, Mendaki Tangga Ma’rifat
4 Ridwan, Muhammad.2005. Semakin Bahagia & Kaya dengan Zakat. Bandung:Ikhtiar Publishing. hlmn 43
5 Hamka,Rusjdi.1986.Etos Iman, Ilmu, dan Amal.Jakarta:Pustaka Panjimas.hlm.7
6 Tandjung, Ihsan. 2009. Risalah Menuju Jannah.Depok. Lingkar Pena Kreativa. hlm. 87
7 Mubarak,Islam Saiful.2005.Kumpulan Doa-Doa Raulullah.Bandung:Syaamil Cipta Media.hlm.2

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum
    Mohon izin copy paste tulisannya.
    Terimakasih banyak, ini sangat membantu.
    Jazakallohu Ahsanal Jaza'.
    Wassalamu'alaikum

    BalasHapus