Hidup Belajar dai Kesalahan
Jumat, 27 Juni 2014
Minggu, 01 Juni 2014
Makalah Hadits Dakwah Surga dan Neraka
MAKALAH HADITS DAKWAH II
SURGA DAN NERAKA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadits Dakwah
Dosen Pengampu : Eko Setiawan, M. Kom. I
Disusun Oleh
NAMA :
FERDI
HARTANTO
NPM : 1290936
NPM : 1290936
Semester 4
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
TAHUN 2014 / 2015
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Puji syukur kahadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
karunia, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan baik.
Shalawat dan salam semoga tetap mengalir deras pada pejuang
kita yang namanya populer dan berkibar diseluruh dunia yakni Nabi besar
Muhammad Saw. Yang mana dengan perjuangan beliau kita dapat berada
dalam cahaya Islam dan Iman.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa selama penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, sehingga
penulis makalah ini sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi
kesempurnaan dalam penulisan makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis berdo’a semoga makalah
ini akan membawa manfaat pada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Metro, April 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
B.
Rumasan Masalah............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Surga dan Neraka........................................................................... 2
B.
Macam-macam Nama Surga dan Neraka Menurut Al-Qura’an........................ 3
C.
Hadits yang Berkaitan dengan Surga dan Neraka............................................. 11
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan...................................................................................................... 13
B.
Saran............................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam bahasa Arab surga disebut Al-Jannah atau Al-Hadiqah
Zatussysyajar yang artinya kebun atau taman yang terdiri dari berbagai
macam pepohonan. Surga merupakan suatu tempat yang bersisi berbagai macam
kenikmatan dan kelezatan yang luar biasa. Adapun Neraka dalam bahasa arab
disebut dengan Al-Nar yang artinya api yang menyala. Oleh sebab itu neraka
dipahami sebagai tempat yang berisi berbagai macam azab dan siksaan serta
balasan bagi orang yang berbuat dosa.
Dalam Al-quran terdapat tujuh macam nama surga yang mempunyai karakteristik
dan keistimewaan masing-masing. Nama Surga itu adalah Surga Firdaus, Surga Adn,
Surga Na’im, Surga Ma’wa, Surga Darussalam, Surga Darul
Muqamah, dan Surga Al-Maqamni Amin.
Adapun nama neraka yang terkandung didalam Alquran terdapat delapan nama yaitu:
Neraka Jahannam, Neraka Jahim, Neraka Hawiyah, Neraka Weil, Neraka Ladza, Neraka Saqar, Neraka Al-Huthamah.
Neraka ini mempunyai siksaan yang berbeda-beda sesuai karakteristikya, yang
ditujukan untuk orang-orang yang berbuat dosa dan melanggar aturan Allah SWT.
Hanya amal shaleh dan ketaqwaan kepada Allah SWT yang bisa membawa manusia
masuk kedalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Namun jika terpengaruh oleh
nafsunya sendiri, manusia akan terjerumus kedalam neraka yang penuh dengan
siksaan yang pedih.
B. Rumusan Masalah
Ditinjau dari
latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah yaitu apa definisi
surga dan neraka itu serta macam-macamnya dan hadits yang berkaitan dengan
surga dan neraka?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Surga
Dan Neraka
Dalam bahasa Arab surga disebut Al-Jannah atau Al-Hadiqah
Zatussysyajar yang artinya kebun atau taman yang terdiri, dalam, dari
berbagai macam pepohonan. Dari pengertian tersebut surga merupakan suatu tempat
yang bersisi berbagai macam kenikmatan dan kelezatan yang luar biasa.[1]
Kenikmatan dan kelezatan surga tersebut digambarkan oleh
Allah dalam hadits Qudsi berikut: “Abu Hurairah: Aku (Allah) telah
menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh suatu balasan (surga) yang belum
pernah terlihat mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas
dalam hati.” (H.R. Al-Bukhari)
Adapun Neraka dalam bahasa arab disebut dengan Al-Nar yang artinya api yang menyala.
Oleh sebab itu neraka dipahami sebagai tempat yang berisi berbagai macam azab
dan siksaan serta balasan bagi orang yang berbuat dosa atau kesalahan. Selain
itu neraka disebut juga dengan makanun al-azab (tempat untuk berlakunya
siksaan).[2]
Dalam Al-Qur’an pengertian An-Nar yang tertuang dalam surat Al-Ghasiyah ayat 1-7, yang
artinya:”Sudah datangkah kepadamu berita
tentang hari pembalasan. Bnayak muka pada hari itu tunduk terhina. Bekerja
keras lagi kepayahan. Memasuki api yang sangat panas (neraka). Diberi minum
dengan air dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan
selain dari pohon yang berduri. Yang tidak menggemukkan dan tidak pula
menghilangkan lapar.”
Dalam penjelasan
ayat tersebut bahwa An-Nar atau
Neraka adalah api yang menyala dan sangat panas didalamnya para penghuninya
diberi air minum yang bersumber dari sumber yang sangat panas. Jika meminumnya
akan bertambah dahaga. Dan makanan yang diperoleh berasal dari pohon yang
berduri yang apabila memakannya tidaak menggemukan dan akan bertambah lapar.
B.
Macam-Macam Nama Surga
Dan Neraka Menurut Al-Quran
1)
Macam-macam Nama Surga
a.
Surga Firdaus
Disebut dalam surat Al-Kahfi
ayat 107-108:
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka adalah
surga Firdaus menjadi tempat
tinggal. Mereka kekal didalamnya, mereka tidak ingin berpindah darinya”.
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa syarat untuk masuk
kedalam surga firdaus adalah orang-orang yang semasa hidupnya didunia mempunyai
keimanan yang kuat dan tidak tergoda oleh kenikmatan dunia atau nafsu dunia.
Orang-orang tersebut juga sewaktu hidup didunia mengerjakan amal shaleh.
Rasulullah bersabda:”Sesungguhnya
didalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika keadaannya baik, maka baiklah
seluruh jasad. Jika rusak, maka rusaklah seluruh badan. Ingatlah, dia ltu
adalah hati.” (HR. Bukhari dari An Nu’man bin Basyir).[3]
Dalam hadits tersebut dijelaskan, untuk mendapatkan
keimanan yang teguh dan dapat melakukan amal shaleh memerlukan hati yang
bersih, yang tidak kotor oleh penyakit hati seperti iri, dingki, finah, dan
lain-lain.
Surga Firdaus merupakan suatu tempat yang sangat indah dan
keadaan para penghuninya sangat bahagia mereka tidak ingin keluar dari surga
Firdaus, mereka kekal atau abadi didalamnya.
b.
Surga Adn
Disebut dalam surat Al-Kahfi
ayat 30-31:
Artinya:”Sesungguhnya
mereka yang beriman dan beramal shaleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan yang baik. Mereka
itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai dibawahnya;
dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian
hijau dari sutra halus sutra tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar diatas
dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat
yang indah”.
Dalam ayat tersebut hanya orang-orang yang beriman kepada
Allah SWT dan mengerjakan Amal Shaleh ketika didunia. Ciri-ciri orang yang
beriman dan beramal shaleh dijelaskan dalam hadits Rasulullah berikut: “Islam
didirikan atas lima sendi. Bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan
Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan Zakat, haji ke Baitullah,
dan berpuasa dibulan Ramadhan.” (HR. Muslim).
Diantara amalan tersebut adalah Shalat. Shalat bersifat
Vertikal saja yaitu hubungan antara manusia dengan Allah sedangkan mengeluarkan
Zakat memiliki hubungan Vertikal dan Horizontal. Hubngan Vertikal yaitu
hubungan antara manusia dengan Allah dan juga hubungan antara manusia dengan
sesamanya.[4]
Karakteristik
Surga Adn dalam ayat tersebut adalah terdapat mengalir sungai-sungai
dibawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka
memakai pakaian hijau dari sutra halus sutra tebal, sedang mereka duduk sambil
bersandar diatas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan
tempat istirahat yang indah.
c.
Surga Na’im
Disebut dalam surat Luqman
(31) ayat 8-9:
Artinya:”Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shaleh, bagi mereka surga-surga
yang penuh kenikmatan, kekal mereka didalamnya; sebagai janji Allah yang benar
dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Karakteristik surga Na’im berdasarkan ayat tersebut diatas
ialah Surga yang penuh kenikmatan baik secara rohani maupun jasmani. Banyak
sekali yang didapat dari surga tersebut mulai dari makanan, minuman, tempat,
bahkan istri-istri yang cantik laksana bidadari. Hal yang lain adalah penghuni
surga Na’im adalah mereka kekal didalam surga tersebut, mereka bahagia
selamanya.
d.
Surga Ma’wa
Disebut dalam surat Al-Sajdah
(32) ayat 19:
Artinya:”Adapun
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka jannah tempat
kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan”.
Dari penjelasan ayat tersebut adalah orang yang akan memasuki
surga tersebut yaitu orang-orang yang beriman dan beramal shaleh.
e.
Surga Darussalam
Disebut dalam surat Yunus
(10) ayat 25
Artinya:”Allah
menyeru (manusia) kedarussalam (surga), dan menunjuki orang yang
dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus”.
Dalam ayat tersebut Allah menyeru atau memerintahkan
manusia untuk masuk kesurga. Namun manusia yang lupa dan terpesona oleh
kehidupan dunia melupakan akan tempat yang telah disediakan oleh Allah untuk
kaum yang bertaqwa.
Dalam buku Risalah menujuh Jannah Ihsan tandjung mengatakan
bahwa:”Dalam kenyataan sehari-hari tidak sedikit manusia yang justru sangat
serius dengan kehidupan dunia ini sambil memandang kehidupan akhirat dengan
derita neraka dan nikmat surganya. Justru sebagi senda gurau dan main-main.
Manusia sedemikian seriusnya ingin mraih kenikmatan dan keberhasilan dunia
seolah itu semua merupakan kenikmatan dan keberhasilan final dan hakiki. Mereka
berusaha sekuat mungkin menghindar dari kegagalan dan penderitaan dunia seolah
itulah kegagalan dan penderitaan sejati.”[5]
f.
Surga Darul Muqamah
Disebut dalam surat Fathir
(35) ayat 34-35
Artinya:”Dan
mereka berkata:”segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari
kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi maha Mensyukuri.
Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya, di
dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”.
Dalam penjelasan ayat tersebut orang-orang yang akan memasuki Surga Darul Muqamah ialah orang-orang yang selalu mensyukuri nikmat Allah
dan mau bertobat atas segala kesalahan yang ia perbuat. Dan selalu berdoa agar
Allah mau mengampuni dosa yang telah diperbuat.
Dalam surat Fatir ayat 34-35 diatas menyebutkan bahwa
karakteristik surga Darul Muqammah adalah para penghuni surga tersebut tidak
merasa lemah dan lesu, tidak seperti halnya didunia yang akan merasa capek,
sedih, dan lain-lain. Surga tersebut merupakan karunia dari Allah SWT untuk
orang yang sering bertaubat dan mensyukuri Ni’mat dari Allah SWT
g.
Surga Al-Maqamni Amin
Disebut dalam surat Ad-Dukhan
(44) ayat 51
Artinya:”Sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman”.
Dari penjelasan ayat tersebut diatas bahwa yang akan
menghuni Surga Al-Maqamni Amin Ialah
orang-orang yang bertaqwa. Siapakah orang-orang yang bertaqwa itu. Menurut
Syekh Nazar Abadzi seorang ulama sufi yang terkenal mendefinisika taqwa. Takwa
menurutnya adalah seorang hamba yang tidak takut kepada apapun kecuali hanya
kepada Allah SWT. Barangkali yang dimaksudkan oleh Nashr bukanlah seperti orang
yang takut kepada binatang buas. Takut terhadap binatang buas, memiliki
kecenderungan untuk menjauhi dan menghindari. Namun takut dalam kaitannya takwa
justru seseorang semakin berusaha mendekat.[6] Jadi orang-orang yang
bertakwa itu adalah orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT yang
tentunya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.
2)
Macam-macam Nama Neraka
a.
Neraka Jahannam
Disebut dalam surat At-Taubah
(9) ayat 63:
Artinya:”Tidaklah
mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang
Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya neraka Jahannamlah baginya, kekal mereka
didalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar”.
Dalam ayat tersebut adalah dijelaskan bahwa yang akan
menghuni Neraka Jahannam adalah orang-orang yang munafik dan orang-orang yang
selalu menentang Allah dan Rasul-Nya (kafir).
b.
Neraka Jahim
Disebut dalam surat Ad-Dukhan
(44) ayat 56
Artinya:”Mereka
tidak akan merasakan mati didalamnya, kecuali mati didunia, dan Allah
memelihara mereka dari azab neraka.”
Dalam ayat tersebut tidak dijelaskan secara terperinci apa
itu Neraka jahim. Namun neraka jahim tersebut diperuntukan untuk orang-orang
yang berbuat jelek atau sis-sia. Mereka tidak berbuat amal shaleh, karenanya
mereka dijebloskan kedalam neraka jahim.
c.
Neraka Hawiyah
Disebut dalam surat Al-Qariah
(101) ayat 8-11
Artinya:”Dan
adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya. Maka tempat kembalinya
adalah neraka hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang
sangat panas.”
Dari ayat tersebut bahwa yang akan masuk neraka Hawiyyah adalah orang-orang yang semasa
hidup didunianya melakukan kebaikan, akan tetapi kebaikannya tersebut kalah
berat timbangannya dengan keburukan atau dosa yang ia perbuat pula. Allah
merupakan Dzat yang Maha Adil. Setiap amal yang kita perbuat baik itu kebaikan
maupun keburukan akan diberikan balasan walaupun sekecil apapun amal kita.
Sama halnya dengan neraka yang lain, neraka Hawiyyah adalah tempat dimana terdapat
api yang menyala dan sangat panas. Neraka ini adalah tempat dimana dosa-dosa
dibersihkan dengan balasan yang setimpal.
d.
Neraka Weil
Disebut dalam surat Al-Muthaffifin
ayat (83) ayat 1-3
Artinya:”Kecelakaan
besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila menakar
atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.”
Dalam penjelasan ayat tersebut orang-orang yang akan
menghuni neraka weil ialah mereka yang sewaktu didunianya selalu bersikap
curang, terutama dalam hal perdagangan. Mereka selalu meminta takaran atau
jumlah timbangannya di tambah atau dipenuhi ketika mereka membeli atau mendapat
sesuatu. Mereka juga mengurangi timbangan atau jumlah ketika mereka menakar
timbangan untuk orang lain dalam perdagangannya.
e.
Neraka Ladza
Disebut dalam surat Al-Ma’an
(70) ayat 15-18
Artinya:”Sekali-kali
tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas
kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari
agama). Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.”
Neraka Ladza adalah
neraka yang diperuntukan untuk-orang-orang yang semasa hidup didunianya selalu
menumpuk harta tidak pernah berzakat, mereka selalu sibuk dengan hartanya.
Hartanya tersebut digunakan tidak untuk berbuat kebaikan melainkan untuk
berbuat keburukan atau digunakan untuk hal yang sia sia.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Saya diberitahu Rasulullah, bahwa pada hari
kiamat nanti Allah akan turun menemui para hamba-NYA untuk mengadili mereka.
Semua orang pada saat itu duduk bertekuk lutut. Maka orang-orang yang pertama
kali dipanggil ialah Hafid/qari Al-Quran, orang yang terbunuh dalam perang Fisabilillah, dan orang yang banyak
hartanya. Kemudian Allah bertanya kepada Qaari: “Apakah Aku tidak
mengajarkan kepada kamu tentang kitab yang Ku-turunkan kepada Rasul-Ku?” Qari
menjawab: “Betul, wahai Tuhanku”. Allah bertanya lagi: “Lalu apakah engkau
sudah mengamalkan dari hal-hal yang sudah engkau ketahui itu?”. Qari tadi
menjawab: “Saya membaca Al-Quran siang dan malam”. Allah menyanggah: “Bohong,
engkau”. Para Malaikat juga menimpali, “Bohong, engkau”. Lalu Allah berfirman
kepadanya: “Engkau membaca Al-Quran hanya karena ingin disebut sebagai qari,
dan sebutan itu telah engkau peroleh”.
Kemudian orang yang banyak hartanya dipanggil kehadapan
Allah, Allah bertanya: “Tidakkah Aku telah memberikan rezeki yang banyak
kepadamu, sehingga engkau tak kubiarkan mencari bantuan dari orang lain?” Orang
kaya tadi menjawab: “Betul wahai Tuhanku.” Allah bertanya lagi:”Lalu apa yang
sudah engkau lakukan dari harta yang telah Ku-berikan kepadamu itu?” Orang kaya
tadi menjawab:”Saya telah menggunakan harta itu untuk bersilaturrahmi,
menyumbang, dan bersedekah”. Allah menyanggah:”Bohong, engkau”. Para Malaika
juga menimpali:”Bohong, engkau”. Lalu Allah berfirman:”Engkau melakukan hal itu
hanya karena ingin disebut sebagai
dermawan dan sebutan itu telah engkau peroleh”.[7]
Dari hadits tersebut orang yang menumpuk harta tersebut
walaupun bersedkah atau menyumbang dia melakukannya bukan karena Allah SWT,
akan tetapi supaya dipuji dan disebut dermawan. Hartanya tersebut tidak
mempunyai arti apa-apa buat orang tersebut. Karakteristik Neraka Ladza
berdasarkan ayat tersebut diatas adalah siksaannya sangat perih apabila manusia
dimasukan kedalamnya maka yang terjadi tubuh mereka akan rusak seketika, kulit
kepalanya akan terkelupas sampai keubun-ubun.
f.
Neraka Sa’ir
Disebut dalam surat Al-Mulk
(67) ayat 5
Artinya:”Sesungguhnya
kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan
bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan kami sediakan bagi mereka
siksa neraka yang menyala-nyala.”
Dalam ayat tersebut Neraka Sa’ir diartikan sebagai neraka yang menyala-nyala. Yang tentunya
Neraka tersebut diperuntukan bagi orang-orang yang berbuat dosa dan sedikit
sekali melakukan amal yang baik.
g.
Neraka Saqar
Disebut dalam surat Al-Mudatsir
(74) ayat 26-30
Artinya:”Aku akan
memasukkannya kedalam (neraka) Sagar.Tahukah kamu apakah (neraka) sagar itu?
Sagar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Sagar) adalah
pembakar kulit manusia. Dan diatasnya ada Sembilan belas (Malaikat Penjaga).”
Dalam ayat tersebut bahwa yang dinamakan neraka Sagar adalah Neraka yang amat pedih dimana apinya
bisa membakar kulit. Diatas Neraka tersebut terdapat Malaikat penjaga yang
selalu mengawasi para penghuni neraka tersebut, sehingga para penghuninya tidak
dapat keluar atau lolos dari Neraka tersebut.
h.
Neraka Al-Huthamah
Disebut dalam surat Al-Humazah
(104) ayat 4-9
Artinya:”Sekali-kali
tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan kedalam Huthamah. Dan
tahukah kamu Huthamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
yang (membakar) sampai kehati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
(sedang mereka itu) dikat pada tiang-tiang yang panjang.”
Dari penjelasan ayat diatas bahwa yang disebut dengan
neraka Al-Huthamah adalah api yang
menyala-nyala , panasnya api tesebut membakar sampai kehati manusia. Neraka
tersebut disediakan untuk orang yang dalam masa hidupnya didunia selalu
mengumpat yang selalu mengumpulkan
hartanya, mereka selalu menghitung-hitungnya seakan-akan bahwa harta
yang merka dapat dari dirinya sendiri padahal datang dari Allah SWT atas
rizki-NYA yang diberikan.
Mereka tidak mau kehilangan hartanya walaupun sedikit
mereka selalu pelit atau kikir bahkan kepada dirinya sendiri. Mereka merasa
bahwa hartanya dapat melindungi dirinya padahal tidak. Mereka juga idak mau
membelanjakan hartanya dijalan Allah. Oleh karena itu Allah menjebloskan orang
tersebut kedalam Neraka Huthamah.
C.
Hadits yang Berkaitan
dengan Surga dan Neraka
1)
Penghuni Surga atau Neraka
Artinya: “Jika Allah
menciptakan manusia untuk penghuni surga, Dia memudahkanya dengan amal ahli
surga sampai orang itu mati berada dalam amal perbuatan ahli surga, yang
akhirnya berkat amal itu pua ia masuk surga. Jika Allah menciptakan manusia
untuk penghuni neraka, Dia memudahkanya dengan amal ahli neraka sampai orang itu
mati berada dalam amal perbuatan ahli neraka, yang akhirnya karena amal itu
pula ia masuk neraka.”
Diriwayatkan oleh : Ad Dhiya dalam “Al Mukhtarah” dari Umar bin Al-Khathab
·
Sababul Wurud
Kata Umar : “Aku telah mendengar Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah menciptakan Adam kemudian Dia mengusap punggungnya
agar keluar daripadanya keturunan. Dia berfirman : “Aku telah menciptakan
mereka calon penghuni surga dengan amal ahli surga yang akan mereka kerjakan”.
Kemudian Dia mengusap punggung Adam kembali agar keluar daripadanya
keturunannya. Allah berfirman : “Aku telah menciptakan mereka calon penghuni
neraka dengan amal ahli neraka yang akan mereka kerjakan”. Salah seorang
sahabat bertanya : “Amal bagaimana ya Rasulullah?”. Kata beliau : “Jika Allah
menciptakan manusia untuk penghuni surga . . . . . . . . . dan seterusnya.
Keterangan :
Setiap orang yang akan dimudahkan dengan sesuatu, ia
diciptakan Allah sesuai dengan kemduahan yang akan diberikan kepadanya. Allah
pencipta segala sesuatu. Dia mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh manusia
dan mengetahui apa yang akan diperolehnya. Barangsiapa yang nantinya berhak
memiliki surga, ia akan dipermudah menuju kesana yakni dengan amal perbuatan
yang ia ekuni sampai ia mati. Barangsiapa yang nantinya akan menghuni neraka
maka ia akan dipermudah melakukan perbuatan-perbuatan yang menjurus kesana.
2) Kunci Surga
Artinya :
“Beritahukan kepada mereka
bahwa kunci surga adalah kalimah tauhid LAA ILAAHA ILLALLAAH (tidak ada Tuhan
kecuali Allah). Bahwa kalimat itu membakar segala sesuatu hingga berakhir
kepada Allah, tidk ada yang dapat menhalanginya. Maka barangsiapa datang pada
hari kiamat dengan ikhlas, kalimat itu mengalahkan semua dosa.”
Diriwayatkan oleh : Ad Dailami dari Ubaid bin Shakhar bin Ladzan.
·
Sababul Wurud
Kata Ubaid bin Shakhar, Rasulullah telah bersabda kepada
kepada kepada Mu’adz : “Hai Mu’adz, engkau telah menemui para ahlul kitab dan
mereka tealh bertanya keapdamu tentang kunci surga. Beriahukan kepada mereka
bahwa pintu surga ialah kalimat Laa ilaaha illallaah . . . . . . . . dan
seterusnya”.
Keterangan
Kalimat Tauhid Laa ilaaha illallah yang diucapkan dengan
ikhlas dibenarkan oleh hati dan diamalkan dengan sebenar-benarnya akan lebih
berat dari semua dosa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surga merupakan suatu tempat yang bersisi berbagai macam kenikmatan dan
kelezatan yang luar biasa. Sebaliknya, neraka yaitu suatu tempat yang berisi
berbagai macam azab dan siksaan serta balasan bagi orang yang berbuat dosa atau
kesalahan.
Orang-orang yang masuk kedalam surga disebut Ahl Al-Jannah (ahli
surga) mereka sangat bahagia didalam sana. Syarat-syarat yang harus dipenuhi
untuk bisa masuk kedalam surga adalah harus mempunyai iman yang kuat dan
mengerjakan amal shaleh sesuai dengan yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW
melalui hadist-nya dan amal perbuatannya.
Kenikmatan yang dirasakan oleh para penghuninya bersifat kekal tidak pernah
habis dan banyaknya tidak terhitung. Namun dari semua kenikmatan tersebut,
nikmat yang paling tinggi adalah bertemu dengan Allah SWT.
B. Saran
Demikianlah
makalah ini kami sampaikan. Kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quranul Karim
Ali Nadwi, Abul
Hasa. 2006. Kembali Ke Pangkuan Islam. Jakarta: Fadlindo
Al-Ghazali, Muhammad.1991.
Al-Quran Kitab Zaman Kita. Bandung:Mizan Pustaka
Ar-Rummi, Ibnu
Jabr.2006.Mendaki Tangga Ma’rifat. Jakarta: Mitrapress
Djuned, Daniel. 2011.
Antropologi Al-Quran. Jakarta: Erlangga
H. A Hafizh
Dasuki. 1993. Ensklopedi Islam. Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hove
Hamka, Rusjdi. 1986.
Etos Iman, Ilmu, dan Amal. Jakarta: Pustaka Panjimas
Kamil, Mustofa. Kedhsyatan
Dzikir: Mengagungkan asma Allah agar selamat Dunia Akhirat. Bandung: Media
Hidayah Publisher
Mubarak, Islam
Saiful. 2005. Kumpulan Doa-Doa Raulullah. Bandung: Syaamil Cipta Media
Ridwan, Muhammad.
2005. Semakin Bahagia & Kaya dengan Zakat. Bandung: Ikhtiar Publishing
Ruchdiat, Ricky,
dan Ridwan Muhammad.2005. Agar Ikhtiar Tidak Si-sia. Bandung: Ikhtiar
Publishing.
Tandjung, Ihsan. 2009.
Risalah Menuju Jannah. Depok. Lingkar Pena Kreativa
Langganan:
Postingan (Atom)